Disana Berhasil Kenapa Disini Tidak?
Oleh : Harmen Batubara
Pernahkah anda melihat, ada usaha yang sangat berhasil tetapi banyak pula yang sama sekali tidak bisa maju. Padahal rasa-rasanya sudah diupayakan, agar apa yang diinginkan para pelanggan, sudah disediakan disana. Tapi tetap saja sepi. Orang gak mau datang untuk melihat saja, apalagi untuk beli.
Menurut Pak Chandra (Primagama), anda memang lagi tidak beruntung. Ibarat sedang sama-sama mancing; umpan anda pas ketutup daun. Jadi tidak seekor ikanpun yang bisa melihat Umpan anda. Sebaliknya teman anda yang ada disamping anda, kebetulan umpannya persis jatuh dimuka seekor ikan besar yang lagi lapar. Maka jadilah. Ia dapat tangkapan besar.
Filosofinya sih, kalau mendengar kata Ning Chik Ning ( The Asian Mind Game), semua itu sebenarnya sudah ada pakemnya. Bagaimanapun alasannya, sebenarnya cetak biru diri anda sudah ada di dunia ini. Menurutnya, sehelai daun yang jatuhpun, baru bisa terlaksana kalau sudah ada izinnya dari Surga. Anda percuma mencari sesuatu yang sebenarnya tidak pernah menjadi milik anda. Lho apakah ada ilmu untuk mengetahui cetak biru diri kita itu?
Disinilah semuanya akan bisa terungkap. Sebagai seorang manusia, sebenarnya apa yang telah Tuhan berikan untuk kita itu sudah melebihi dari yang diperlukan. Otak manusia itu luar biasa desain dan kemampuannya. Tapi kenapa bisa terjadi demikian? Ada orang yang sangat berhasil, sementara banyak yang untuk sekedar makan sajapun susah; ada apa sebenarnya? Apakah ini ada hubungannya dengan Fengshui, garis tangan, dan takdir ? dll.
Pada dasarnya segala sesuatu itu ada ilmunya. Maka sebagai manusia kita harus belajar untuk mengetahui ilmunya tersebut. Kalau kita jadi pebisnis Internet, ya harus tahu dan mampu mengelola bisnis internet. Memang, anda tidak perlu pintar dalam segalanya. Bahkan anda dapat membayar orang yang terbaik dalam sesuatu ilmu tersebut. Lalu manfaatkan kepintarannya untuk tujuan anda berbisnis. Itu juga sah-sah saja. Jadi sebenarnya di dunia ini tersedia semua sumber daya apa saya; baik SDM, Sarana dan prasarana; ada permintaan dan ada pula yang menghasilkan produk. Tetapi dalam kondisi yang seperti itu, masih saja ada orang yang kesusahan?
Itulah kekuasaan sang Pencipta, di dunia ini segalanya sudah disediakan. Tetapi kalau kemudian antar ras, antar bangsa berebutan, saling memeras, saling mengakali, ya masalahnya ada pada manusianya. Ibarat dalam sebuah rumah tangga, ada saja anggota keluarga yang mau melakukan sesuatu hanya demi kepentingan pribadi dan sesaat. Tidak pernah terpikirkan bagaimana keluarga ini ke depan? Bagaimana agar tetap kompak, tetap saling asah, saling asih, dan saling asuh serta saling berbagi. Padahal kalau itu bisa dilakukan, maka semuanya akan langgeng dan lestari, loh jinawi.
No comments:
Post a Comment