Friday, November 13, 2009

Website Yang Mematikan Rezeki

Kang Mufli bilang, “Dulu saya pernah dimakan website”, menurut beliau artinya begini: Setelah membeli website dengan uangnya sendiri, tentu saja, kemudian menghabiskan beberapa waktu untuk men-setup-nya, mencari ide dan menuliskan sesuatu untuk content-nya, kemudian mempromosikannya, dengan harapan agar ramai pengunjung dan sebagainya. Sayangnya kata Kang Mufli, waktu itu “dianya” terlalu fokus dengan hal-hal detail, seperti bagaimana membuat blognya dari 2 kolom menjadi 3 kolom; membuat banner milik dan kreasinya sendiri, mengubah bentuk header website, dan memantas-mantas fotonya yang pas di taruh di mana dan seterusnya dan sebagainya. Berhubung masih pemula, dan karena belum menguasai benar maka terlalu banyak waktu yang dihabiskan untuk hal-hal tersebut, malahan parahnya website malah menjadi rusak, Ga karuan, tambah jelek dan kacau! Dan tentu saja kepala pusing tujuh keliling..dan Uang ga dapat.
Kata pepatah orang tua nih, karena keasikan “berenang” kemudian lupa untuk “menyabun” badan. Maksudnya mandi kan, biar badan bersih, tetapi karena keasikan berenang, maka lupa menyabun badan. Tugas pokoknya ga ingat.
Gara-gara salah sasaran dan salah persepsi ditambah kadang-kadang karena penasaran malah pekerjaan utama untuk jualan lewat website terlupakan, akhirnya prestasi penjualan pun menurun, lalu ada perasaan gagal, jadi malas dan website malah jadi terbengkalai lagi, website mangkrak! itulah istilahnya.

Artinya saya telah dimakan oleh website. Sudah keluar uang, belanjakan waktu, tenaga, plus terkena pusing pula, dan penjualan malah menurun. Seandainya tidak beli website dan tidak menghabiskan waktu seperti itu mungkin penjualan yang menjadi fokus saya bisa tetap dipertahankan, pusingpun tidak, uang pun tak perlu keluar. Saya benar-benar telah dimakan website waktu itu.

Mestinya, website itu adalah Aset. Aset artinya menurut Kiti-Vedia (maksudnya Vedia Kita) adalah sesuatu yang memberi kita MAKAN. Sedangkan kebalikannya adalah Liabilitas yaitu sesuatu yang MEMAKAN kita.

Beruntunglah dalam keadaan runyam seperti itu ada nasehat sederhana dari seorang teman. Dia bilang, “kok repot Sih Mbah? mengapa tak membuat website yang sederhana saja, semampunya saja dulu saat ini, yang penting isinya dong Mbah!”, demikianlah kira-kira apa kata teman itu.

Akhirnya saya menggunakan website berbasis wordpress, dan benar, installnya pun cukup 5 menit saja. Ohya, tentang istall website yang mudah baca disini: Bikin website dalam 5 menit. Template yang saya pilih juga yang ringan, yang loadingnya cepat, yang tidak memakan resource server yang terlalu besar seperti gambar-gambar besar. Gaya sih boleh tapi kalau belum bisa, yang penting bisa jalan saja dulu dan sambil cari uang Gitu.

No comments: